Saham Syariah by Mang Amsi


MindMap


Buku ini menjelaskan tentang cara berinvestasi saham syariah dan menjawab keraguan bagi orang yang merasa investasi saham syariah itu haram. Buku ini mendasarkan investasi saham syariah tidak haram melalui Fatwa DSN MUI Nomor 80 tahun 2011 dan Surat Yusuf ayat 47. Fatwa DSN-MUI no.80 tentang Penerapan Prinsip Syariah dalam Mekanisme Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas di Pasar Reguler Bursa Efek. Berdasarkan fatwa tersebut, investasi saham di BEI dianggap sesuai syariah apabila hanya melakukan jual-beli saham syariah dan tidak melakukan transaksi yang dilarang secara syariah. Untuk mempermudah melakukan transaksi saham secara syariah, ada Shariah Online Trading System (SOTS). Sedangkan Budi Hikmat menjelaskan investasi melalui surat yusuf ayat 47:



قَالَ تَزْرَعُونَ سَبْعَ سِنِينَ دَأَبًا فَمَا حَصَدتُّمْ فَذَرُوهُ فِى سُنۢبُلِهِۦٓ إِلَّا قَلِيلًا مِّمَّا تَأْكُلُونَ

Qāla tazra'ụna sab'a sinīna da`abā, fa mā ḥaṣattum fa żarụhu fī sumbulihī illā qalīlam mimmā ta`kulụn

Terjemahan: Yusuf berkata: "Supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa; maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan.


Setelah menjawab keraguan akan investasi saham, selanjutnya untuk berinvestasi kita harus memiliki Trilogi Investasi yaitu:
  1. Goal. Kita harus memiliki tujuan investasi yang kita lakukan untuk apa. Contoh: Jalan-jalan ke itali.
  2. Time. Kita harus memikirkan investasi sesuai jangka waktu yang dituju. Contoh: Ingin jalan-jalan ke Itali lima tahun lagi.
  3. Instrument. Kita harus memilih investasi yang dapat memberikan hasil yang paling besar sesuai dengan tujuan dan jangka waktu yang diinginkan. Contoh: Investasi Saham untuk jangka waktu >5 tahun.
Setelah melalukan Trilogi Investasi, kita harus mengetahui Profil Resiko kita sebagai seorang investor, yaitu:
  1. Konservatif. Orang yang memiliki profil risiko konservatif adalah yang paling tidak mampu mentolerir risiko. Jika Anda memiliki profil risiko ini artinya Anda tidak menyukai perubahan ekstrem dalam investasi yang dimiliki. Anda memerlukan investasi yang stabil.
  2. Moderat. Orang yang memiliki profil risiko moderat berarti Anda dapat mentolerir risiko menengah. Perubahan yang cukup signifikan dalam grafik investasi masih dapat Anda toleransi. 
  3. Agresif. Profil risiko ini adalah profil risiko dengan toleransi terhadap risiko yang paling tinggi. Jika Anda adalah seorang investor dengan profil risiko agresif berarti Anda adalah seorang risk taker.
Salah satu prinsip dari investasi High Risk High Return dan berlaku sebaliknya. Tetapi balik lagi kepada diri kita sendiri disesuaikan dengan resiko yang berani kita ambil.

Contoh cara kita berinvestasi sesuai dengan Profil Resiko:

Profil Resiko


Setelah mengetahui Profil Resiko kita sebagai investor, sebelum memilih saham kita harus melakukan langkah pengecekan bernama FATAMMA (Fundamental, Teknikal, Money Management). Penjelasannya sebagai Berikut:
  1. Analisis Fundamental (FA). What to Buy. Sebelum membeli saham kita harus melakukan analisis ekonomi, industri, dan perusahaan. Kita juga perlu memikirkan rasio keuangan yang terdiri dari likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas.
  2. Analisis Teknikal (TA). When to Buy and Sell. Kita harus melihat keadaan pasar melalui chart. Kita juga dapat melihat melihat tiga premis dari kegiatan analisis teknikal yang terdiri dari market action discount everything, prices move in trend, dan history repeat itself. Untuk lebih lengkapnya di Analisis Teknikal
  3. Money Management (MMA). How many Stock to Buy. Kita memerlukan manajemen keuangan agar kita tetap dapat bertahan dalam investasi. Kita dapat membuat manajemen keuangan dengan: Untuk Lebih Jelas di Money Management
    • Risiko Per Bulan (RPB). Risiko yang siap ditanggung dalam sebulan.
    • Risk Per Trade (RPT). Menentukan kesiapan kerugian dalam tiap transaksi.
    • Menentukan Titik Beli (TB), Stop Loss (SL), dan Take Profit (TP). TB menentukan waktu kita membeli saham, SL untuk menentukan kapan kita berhenti untuk rugi agar tidak lebih banyak, dan TP Mengambil keuntungan saham disaat harganya naik.
    • Range. Menentukan rentang harga beli saham dengan SL. Jika beli saham harga 300, SL di 270. Rangenya berarti 30 poin.
    • Jumlah Lot. Menentukan jumlah lot yang dibeli dengan RPT yang siap diikhlaskan.
    • Besaran Modal. Menghitung jumlah dana yang diperlukan untuk membeli saham yang telah disesuaikan dengan risiko yang sudah dipersiapkan.

Nasihat-nasihat yang diberikan oleh dua orang investor terbaik di dunia dan di Indonesia dalam berinvestasi yaitu Warren Buffet dan Lho Keng Hong.

Warren Buffet dan Lho Keng Hong

Pepatah Inggris yang mengatakan Time is Money sangat berguna dalam berinvestasi saham. Salah satu kunci investasi adalah mulai secepat mungkin. Mengapa demikian? karena kita mengincar efek Compounding dari saham tersebut. Warren Buffet yang memulai investasi saham dari umur 11 tahun, masih merasa bahwa dirinya terlalu tua untuk melakukan investasi.

Sedangkan nasihat dari Lho Keng Hong yang dijuluki sebagai Warren Buffet Indonesia, mengatakan bahwa kita harus membeli saham yang Salah Harga atau undervalued dengan melihat laba bersih dan Rasio Price to Earning (PER). Untuk cerita selengkapnya di Investasi ala Lho Keng Hong.

Dan nasihat terakhir menurut Shaquile O'neil dalam berinvestasi yang dia dengar dari Jeff Bezos adalah dia membuat investasi yang akan merubah kehidupan banyak orang. Untuk cerita selengkapnya di Tips Investasi dari Shaq

Komentar

Postingan Populer